Lebih lanjut dicontohkan bahwa Nabi Ibrahim AS. diuji oleh Allah SWT sejauh mana cinta Nabi Ibrahirn pada Allah dibanding cintanya pada putra kesayangannya Ismail AS. Sejarah telah membuktikan bahwa Nabi Ibrahim AS cinta pada Allah melebihi cintanya pada lainnya, termasuk pada putranya sendiri.
Kita korbankan kesenangan dunia yang sementara dan semu, untuk kebahagian abadi kita di akhirat kelak. Jangan sekali-kali dibalik, mengorbankan cintanya pada Allah hanya demi kesenangan dunia yang sesaat.
Haruskan kebahagiaan abadi kelak sirna hanya karena kesenangan sesaat di dunia ini? Tidak! Jangan! Sekali lagi jangan!, Kata Julaeni mengingatkan dalam khutbah Idul Adha yang dihadiiri oleh seluruh siswa kelas 7, 8 dan 9 serta Pendidik SMP Negeri 1 Gudo.
Dijelaskan pula bahwa, Idul Adha disebut juga Hari Raya Haji. yang saat ini sedang dijalankan oleh 1 juta Iebih muslimin-muslimat sedunia. Mereka datang dari berbagai penjuru pelosok dunia Mereka datang di Baitullah dengan mengorbankan biaya yang tidak sedikit, hampir 30 juta. Ini dikarenakan mereka ingin memenuhi panggilan Allah. Mereka ingin dekat dengan Allah. Mereka berkurban untuk meraih cinta dan ridho Allah SWT
Diakhir khutbahnya Julaini menyampaikan bahwa Di mata Allah yang mulia di sisi-Nya adalah yang paling taqwa pada Allah, yang paling cinta pada Allah. Harta, tahta tidak lagi jadi patokan kemuliaan seseorang. Julaeni, S.Pd., M.Si. yang didaulat untuk khutbah hari raya Idul Adha 1432 H di SMP Negeri 1 Gudo ini adalah Kasi Kurikulum Dinas Pendidikan Kabupaten Jombang, yang juga menjadi Plh. Kepala SMP Negeri 1 Gudo. (denwq)
