Lebih lanjut menurut Kapolri, disepanjang bulan Januari hingga Juni 2013 telah terjadi sebanyak 244 kasus kecelakaan setiap hari, hampir 20% diantaranya melibatkan remaja berusia dibawah 16 tahun dengan status pelajar yang berkendara sepeda motor.
Mencermati data kecelakaan tersebut, dapat kita maknai bahwa budaya disiplin masyarakat Indonesia pada umumnya dan para pelajar khusunya masih sangat rendah, meskipun sebagian diantaranya sudah tertib dan disiplin.
Potret masih rendahnya tingkat disiplin pelajar ini menurut kapolri Timur Pradopo bukanlah merupakan sebuah rekayasa tetapi selaras dengan fakta yang ada, melalui pengamatan terhadap para pelajar ketika sedang berlalulintas dijalan raya, hal ini dapat dilihat banyak dijumpai pada pagi hari dan siang hari, ketika para pelajar seakan saling berlomba untuk lebih cepat sampai ketempat tujuan tidak ada yang mau mengalah bahkan lampu merah seakan bukan tanda untuk berhenti dan memberi kesempatan pengguna jalan yang lain.
Lebih dari itu kata Kapolri, yang sangat membahayakan adalah ketika hendak membelok ke kiri atau ke kanan, dan berpindah jalur, para pelajar terkadang tidak memberi tanda bagi pengguna jalan yang lain, disamping itu masih banyak ditemukan para pelajar berboncengan lebih dari satu orang, tidak mengenakan helm sebagai peralatan keselamatn serta tidak menyalakan lampu utama.
Pelajar yang usianya kurang dari 17 tahun, walaupun sudah bisa mengemudikan kedaraan tetapi sesungguhnya masih belum cakap secara fisik maupun kejiwaan. Kebiasaan berkendaraan bermotor yang tidak disertai dengan nilai disiplin dapat menimbulkan kecelakaan lalulintas yang berakibat fatal bagi diri sendiri maupun orang lain.
Sementara itu pelaksanaan Upacara Bendera hari Senin 23 September 2013 dimulai tepat pukul 07.00 WIB, berjalan dengan lancar, tertib dan khidmat. Dalam upacara ini hadir seluruh tenaga pendidik dan kependidikan SMP Negeri 1 Gudo. (denwq)